Usailah ketika warna hanya menyisakan hitam dan putih, yang kini menyatu
dan meninggalkan abu abu yang akan memudar. Cobalah berlari sekencang
yang kau bisa dan tengoklah aku yang berada jauh dibelakangmu. Kau
meninggalkanku bersama jejak kaki mu. Ucapkanlah bahwa kau akan kembali
menghampiriku dan memeluk erat tubuhku, kan ku cium aroma nafas tubuhmu.
Bawa aku walau dalam selangkah saja terasa begitu berat, namun aku
yakin disetiap langkahan itu kau dan aku merapal doa yang sama, berharap
dunia bersikap adil atas semua yang kita jalani, dan aku percaya
genggaman tanganmu mengahantar aliran yang membuat tubuhku tetap kuat
dengan semua terpaan badai yang berlalu.
Raihlah aku, gapailah
aku, jangan maju lagi, jangan lari lagi, mundurlah sesaat, bawa aku,
bawalah ragaku, jangan biarkan ku hadapi setiap butiran debu badai hanya
dengan tubuh lemah ini. Tutup telinga mu, jangan dengarkan ucapan
mereka dengan rendah hati, cukup! Mereka bukan hakim kita, lawanlah
semua semampumu, kan ku perbanyak kata permohonan kepada Tuhan. Kan
kutunjukkan bahwa masih ada warna lain, setidaknya masih tersimpan warna
merah dan biru, setidaknya masih tersimpan kenangan kita

:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar