Perbedaan? Entahlah, begitu sakit rasanya ketika kata itu disebut,
begitu asing seperti aku akan benar benar melupakan kata itu. Terlalu
pahit saat kata tersebut ku kaitkan dengan masa depan ku. Perih rasanya
membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Tak bisakah terhapus? Tak
dapatkah menghilang? Aku tak ingin kata itu
mencekam ku. Tak juga membuat orang itu pergi dari hidupku.
Ia berkata, "mengapa tak kau ganti saja kata itu dengan MOZAIK"
Aku tertegun, "apa itu Mozaik? Kenapa harus diganti dengan kata itu?"
"Kamu tahu? mozaik itu beda-beda bentuk, warna, tekstur, akan tetapi
ketika dilihat dari jarak yang tepat, akan menjadi satu kesatuan yang
indah. Kamu tahu? Sama seperti layaknya kampung kota, mereka
berbeda-beda suku, agama, status sosial, tapi jika dilihat dari jarak
yang tepat akan menjadi sebuah kesatuan"
Aku menangis dipangkuannya, merasa salah menerka akan arti sebuah perbedaan.
"Aku hanya ingin minyak menyatu dengan air, aku hanya ingin kau tetap bersama ku hingga ajal menjemput"
Ia memelukku, menghapus air mataku, menenangkan isak tangis ku.
"Kita tak perlu menjadi minyak dan air, cobalah berandai kita Mozaik,
kita adalah keragaman warna, kita adalah jenis jutaan bunga, kita adalah
berbagai macam bentuk yang abstrak, maka kau akan merasa kita akan baik
baik saja. Tak perlu kau terka masa depan, tak perlu kau bahas yang
belum terjadi. Jadilah dirimu sekarang, dan ingat, Mozaik adalah kau dan
aku, Mozaik adalah KITA"
Dinote's : "Perbdaan bukanlah masalah"
29 Agustus 2012
~
Senin, 10 September 2012
Kuatkan Aku Cinta
Usailah ketika warna hanya menyisakan hitam dan putih, yang kini menyatu
dan meninggalkan abu abu yang akan memudar. Cobalah berlari sekencang
yang kau bisa dan tengoklah aku yang berada jauh dibelakangmu. Kau
meninggalkanku bersama jejak kaki mu. Ucapkanlah bahwa kau akan kembali
menghampiriku dan memeluk erat tubuhku, kan ku cium aroma nafas tubuhmu.
Bawa aku walau dalam selangkah saja terasa begitu berat, namun aku
yakin disetiap langkahan itu kau dan aku merapal doa yang sama, berharap
dunia bersikap adil atas semua yang kita jalani, dan aku percaya
genggaman tanganmu mengahantar aliran yang membuat tubuhku tetap kuat
dengan semua terpaan badai yang berlalu.
Raihlah aku, gapailah aku, jangan maju lagi, jangan lari lagi, mundurlah sesaat, bawa aku, bawalah ragaku, jangan biarkan ku hadapi setiap butiran debu badai hanya dengan tubuh lemah ini. Tutup telinga mu, jangan dengarkan ucapan mereka dengan rendah hati, cukup! Mereka bukan hakim kita, lawanlah semua semampumu, kan ku perbanyak kata permohonan kepada Tuhan. Kan kutunjukkan bahwa masih ada warna lain, setidaknya masih tersimpan warna merah dan biru, setidaknya masih tersimpan kenangan kita
:)
Raihlah aku, gapailah aku, jangan maju lagi, jangan lari lagi, mundurlah sesaat, bawa aku, bawalah ragaku, jangan biarkan ku hadapi setiap butiran debu badai hanya dengan tubuh lemah ini. Tutup telinga mu, jangan dengarkan ucapan mereka dengan rendah hati, cukup! Mereka bukan hakim kita, lawanlah semua semampumu, kan ku perbanyak kata permohonan kepada Tuhan. Kan kutunjukkan bahwa masih ada warna lain, setidaknya masih tersimpan warna merah dan biru, setidaknya masih tersimpan kenangan kita

Kamis, 16 Agustus 2012
Egoistic
Kamu
katakan bahwa dunia ini terasa begitu sempurna, ketika aku hadir
menyelamatkan hari kelammu, menerangi waktu gelapmu, menyusun balok
detik menjadi menit dan menit menjadi jam, kau tersenyum menampar pergi
kesedihan itu. Kau buang derita yang selama ini kau rasakan menghimpit
rongga mimpimu, kau ubah warna pelangi sesukamu, kau langkahkan kaki
sesuai yang kau pilih, tentramkan pikiran dengan hal yang kau yakin akan
kau capai dan kau raih.
Tapi, kemana detik itu? Kemana langkah itu? Kemana mimpi itu? Kau hilangkan semua ketika kau sudah mengetahui rasa penat itu terdapat juga dalam diri ku, kau mundur selangkah demi selangkah menjauhi cahaya yang dulu kau tangkap dari kunang kunang yang sedang terbang bersama kawanannya, mengapa kau redupkan, mengapa kau hempaskan?
Begitu sakit ketika kau kini memiliki sebuah hal baru, memiliki sebuah udara dari baling baling yang berputar dari arah yang berlawanan. Tak ingatkah usaha yang dulu kau kejar hingga membuat aku percaya bahwa kau akan menangkapku ketika aku terjatuh nanti? Ku relakan segala waktu yang tersisa, ku lepas pikiran bahwa menunggu adalah hal yang membosankan melainkan sesuatu yang menyenangkan.
Kemana kau yang dulu? Dimana kau? Apakah kau terperangkap dalam ruang yang sepi kembali? Apakah kau menginginkan peri kecil dari negri sebrang untuk menyelamatkanmu? Tak bisakah aku yang kembali merobohkan puing yang menahan keinginanmu?
Kini kau asik dengan duniamu sendiri, ya tentunya tanpa aku, meski kadang kau menoleh memandangku dengan tatapan seperti menyalahkanku, atau menatapku seolah kau tidak ingin disalahkan, kau sungguh egois, entah kemana seorang imam yang dulu semua makmum damba, entah kemana raja yang berada disampingku ketika mata ini terpejam.
Tapi, kemana detik itu? Kemana langkah itu? Kemana mimpi itu? Kau hilangkan semua ketika kau sudah mengetahui rasa penat itu terdapat juga dalam diri ku, kau mundur selangkah demi selangkah menjauhi cahaya yang dulu kau tangkap dari kunang kunang yang sedang terbang bersama kawanannya, mengapa kau redupkan, mengapa kau hempaskan?
Begitu sakit ketika kau kini memiliki sebuah hal baru, memiliki sebuah udara dari baling baling yang berputar dari arah yang berlawanan. Tak ingatkah usaha yang dulu kau kejar hingga membuat aku percaya bahwa kau akan menangkapku ketika aku terjatuh nanti? Ku relakan segala waktu yang tersisa, ku lepas pikiran bahwa menunggu adalah hal yang membosankan melainkan sesuatu yang menyenangkan.
Kemana kau yang dulu? Dimana kau? Apakah kau terperangkap dalam ruang yang sepi kembali? Apakah kau menginginkan peri kecil dari negri sebrang untuk menyelamatkanmu? Tak bisakah aku yang kembali merobohkan puing yang menahan keinginanmu?
Kini kau asik dengan duniamu sendiri, ya tentunya tanpa aku, meski kadang kau menoleh memandangku dengan tatapan seperti menyalahkanku, atau menatapku seolah kau tidak ingin disalahkan, kau sungguh egois, entah kemana seorang imam yang dulu semua makmum damba, entah kemana raja yang berada disampingku ketika mata ini terpejam.
17 Poems From Diah
1) TAKDIRKU
Bukan takdirmu
Bukan takdirmu
untuk berdiri memaku
untuk menangis tersedu
untuk terdiam membeku.
Bukan takdirmu
Bukan takdirmu
di khianati hati kotor itu
mengharapkan cinta palsu itu
menyesali rasa indah itu.
Tapi takdirmu adalah
Tapi takdirmu adalah
tertawa dikawanan burung canda
menari di ladang bunga salju
dan bebas dengan sayap kupu.
2) AKHIR CINTA
bahagia dalam makna arti cinta
tak buatnya aku menjadi biduan
jika
suara hati belum terhasutkan
bahagia dalam makna arti cinta
tak
bisanya buatku menjadi pujangga
bila kertas putih di kalbumu tak dapat
kutuliskan.
bahagia dalam arti cintaku padamu
hanya bayang semu dalam
khayal
yang memudar,samar, menguap dan menghilang.
3) INGIN PULANG
disini bukan tempatku berpijak
disini bukan tempatku berpijak
bukan pula tempatku berpulang
disini
tempatku menyendiri
mengiris sunyi yang tak pasti
menanam rindu tak
terperih
disini aku sendiri
merasa sepi gundah hati
menunggu jawaban
yang tak terkuak
merasa ingin pulang ketempatku seharusnya berada.
4) FALLING IN LOVE
telah melipat lukisan hitam yang berhamburan cahaya dalam sisi
lain-Nya
membiaskan cahaya dibelantar biru gelap-Nya
menghembuskan
hawa beku-Nya
dan menhidupkan keheningan sejenak.
saat itulah kulihat
mahluk indah-Nya
dalam sosok yang bersinar.
itu bukan sebuah pesona
namun kurasa ku telah jatuh cinta.
5) ICH LIEBE DICH
aku mencintaimu
bukan tanpa alasan
perbedaan bukanlah halangan
aku
mencintaimu
bukan tanpa alasan
tapi takdir hanyalah batasan
aku
mencintaimu
bukan tak ada alasan
aku mencintaimu
karena perbedaan
yang tak izikan kita tuk jadi satu
aku mencintaimu
karena takdir yang
tak ingin satukan kita dalam satu hati
aku mencintaimu
karena hal tabu
bukan lagi masalah.
6) CALMDOWN
bilang pada hujan
bilang pada hujan
aku akan membawa kau pergi menghilang
bersama rintik hapuskan ego
hatimu
bilang pada awan mendung
aku akan membawa kau pergi menghilang
dengan angin lembab hilangkan amarahmu
bilang pada tetes embun
bau
tanah akan tenangkan dirimu.
7) TEPI TAKDIR
ditepi takdir
aku terhasut jalan
tak seperti bayangan diri ku
hidup tak semulus sutra ku
di tepi takdir, aku terbangun
penantian bukan hal baru
yang semakin ditunggu semakin elok
di tepi takdir aku tersadar
kenangan hanya buaian yang tak mengubah depannya
di tepi takdir ku bersandar
serahkan seluruh nyawa dalam dekap-Nya.
8) DIUJUNG PAGI (khalil gibran)
mengapa bahagia beranjak pergi?
jauh ku dekap
ditepis sunyi mencerca.
sementara
tak sedikitpun kakiku bergerak
meninggalkan penantian yang ku
sekap.
dibatas rindu
menyekat cinta dalam pedih yang merata
dengan
apa lagi ku gambarkan jujur dan tulusku?
aku terbentur jawab yang belum
terungkap
dijerat mimpi aku merekat mendambamu setiap saat.
9) TEGAK
aku berdiri diantara suara suara
aku berdiri diantara suara suara
yang membimbangkan ku berdiri diatas
tali
yang siap menjatuhkanku
berdiri diantara kecurangan dan
kebencian
yang tak nampak berdiri dijalan
yang dapat membuatku
tersesat
berdiri di antara kebingungan
dan ketidak pastian
terus
berdiri dan tak ingin terjatuh di antaranya.
10) SADARKAH?
mungkin kau tak menyangka
tapi sadarlah kau seperti sayap?
yang membawaku terbang ketika ku terjatuh.
seperti ibu yang melindungi ku ketika terancam.
seperti cahaya yang menerangiku saatku ketakutan dalam gelap.
seperti kayu yang mampu menyongkongku ketika ku tertatih.
maka, seperti itulah kau tak sadar tapi nampak.
11) LOVE IS YOU
karena cinta itu kamu
karena cinta itu kamu
berikan kehidupan di setiap kerling matamu
karena cinta itu kamu
berikan ketentraman sedalam lesung pipimu
karena
cinta itu kamu
luruskan jalanku layaknya rambut indahmu
karena cinta
itu kamu
lebarkan sayapku seperti dalam pelukmu
karena cinta itu kamu
tentramkan hatiku di sampingmu.
12) DAN SENJAPUN TERTAWA
paralayang telah daratkan sutranya
paralayang telah daratkan sutranya
saat dua insan saling berjalan
menyusuri jalan lurus
tanpa satupun kelok kelok di depannya
dan bila
diantara mereka melengkungkan bibirnya
dia tau senja ikut tertawa.
13) TUHAN
Berdoa lah
sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu
Dia akan menjawabnya.
percayalah
Dia akan menunjukan kasihNYA
kepadamu melalui jalanya percayalah..
Bersujudlah
akui pada Tuhan semua kelemahanmu
Dia akan menguatkannya
memohonlah
Dia akan memberikan yang terbaik
untukmu melalui caraNYA.
14) DALAM RINDUKU
teringat saat cahaya menyapa,
yang diiringi riak tawa, menyambar
serta riuh gaduh keceriaan
teringat saat cahaya menyapa,
yang diiringi riak tawa, menyambar
serta riuh gaduh keceriaan
sesaat membuat fantasi menjadi lemah
dan
hujan sesaat di pelupuk mata
begitu sadar sekarang cahaya tak lagi
menyapa
tawa tak lagi terdengar
gaduh menjadi sunyi senyap
dan kawan
tak lagi ada.
15) PESONA ITU HILANG
pesona itu hilang kala kutarik diri dari segala rubik rubik kehidupan.
Menyadari labirin nasib yang tak kunjung terpecahkan.
Tak yakin kembali, karena jalan keluar yang tertutup oleh gumpalan kabut tebal yang butakn mata.
Pesona itu hilang, saat kusadari sebagian puzzle pelengkap berhamburan tak tertata.
Membuatnya menjadi liku liku yang lupakan batin.
Mencoba mencari walau kegelapan mengiringi.
Tak ada yg salah dalam semua gambaran sketsa yang tak jadi.
Cuma kurasa takkan kembali, pesona yang hilang itu takkan terganti.
16) DEMI KATA
Demi rasa, tak ku biarkan telaga bening menjadi keruh.
Demi hasrat, tak kubiarkan putih menjadi hitam.
jika hati mulai berkata, gurauan pun takkan bisa mengelak,
jika bibir mengucap, demi kata ku untuk mu.
Demi rasa, tak ku biarkan telaga bening menjadi keruh.
Demi hasrat, tak kubiarkan putih menjadi hitam.
jika hati mulai berkata, gurauan pun takkan bisa mengelak,
jika bibir mengucap, demi kata ku untuk mu.
17) MAULIDINA ONNI PUTRI
Ya Allah jika boleh aku berdo'a padamu, aku ingin do'a ku ini untuk Kau dengar, aku ingin do'a ku ini munajab bagiMu, tidak hanya menjadi debu ditanganMu. Ya Allah aku menyayangi dia, ingin memeluknya, dan berbagi hal dengannya, ya Allah lindungi dia, sayangi dia seperti apa yang ia lakukan untukku, ya Allah meskipun aku tidak dapat berhadapan lagi dengannya aku ingin wajahnya selalu berseri, dan tersenyum agar tak ada awan mendung lagi diwajahnya. Ya Allah berikan kebahagiaan dalam hidupnya sekarang, esok, dan selamanya.
Note :
~HAPPY BIRTHDAY MAULIDINA ONNI PUTRI~
"Wish you all the best, longlife, makin endut, makin cantik, makin pinter, pokoknya makin makin deh, love you so much and i miis you so bad, dont forget me yah"
Your Best Friend,
Diah Ayu Permata Sari
25 juli - 08 agustus 2012
Senin, 13 Agustus 2012
My Sweet 17th

Tanggal 8 Agustus 2012 adalah ulangtahun ku yang ke 17, yah ulangtahun yang menurut cewe cewe glamour musti harus kudu wajib dirayain besar besaran. Meskipun ga bisa dipungkiri aku juga menginginkan sebuah pesta, tapi aku sadar, terlalu berlebihan sepertinya untuk merayakan sebuah penambahan umur. Buat ku penambahan umur sama artinya makin tua, yah untuk apa merayakan umur yang bertambah tua hihi.
Banyak banget yang dilaluin menuju detik detik penambahan umurku ini, dari mulai mengenal sebuah arti persahabatan, mengetahui apa itu cinta dan lain lain, mau tahu? hehe cekidot :
H-17 : Diah sahabatku yang kini tinggal di Jember memberi sebuah pengabulan permintaan, yah sejujurnya yang ku inginkan darinya adalaha ia bisa disini kembali bersamaku, disampingku lagi, tapi sepertinya itu tidak bisa terkabul

H-8 : Annes, pacar kesayanganku main kerumah hihi senang bukan main ketika ia tiba tiba sudah berada didepan halaman rumahku, aku menyambutnya dengan senang hati, tapi seperti biasa, dia mengatakan bahwa dia hanya bisa sebentar, ku rasakan sedikit kekecewaan tapi tak apalah saat itu yang penting dia mau menemuiku.
Aku: Yang kamu bisa dateng gak pas tanggal 8 nanti?
Annes: gak bisa, itu kan ulang tahun pacarku
Aku: iiihhh kamu jangan bercanda dong yang
Annes: hehe aku sibuk ay, ada latihan kayanya, tapi aku usahain deh.
Hemm rasanya pengen nangis waktu itu, rasanya lagi lagi dia lebih memilih paskibra daripada aku.
H-4 : aku mengundang beberapa teman untuk hadir dalam acara buka puasa bersama tapi bertepatan juga dengan ulangtahunku, semua udah bilang bakal hadir kecuali Annes yang masih gak jelas dan.... Hana

H-1 : hana bener bener gak masuk sekolah, gua telponin, katanya udah berangkat ke Bandung, dia bilang nanti hadiahnya dititipin ke khansa aja, padahal aku gak minta apa apa, gak mau hadiah, kado, atau apapun, cuma mau semua yang aku sayang dateng.

Saat menuju kelas aku kaget saat mendapati kursi hana ada yang menempati tapi ternyata itu bukan hana, itu fathya. Hana belom kembali dari Bandung. Sedih bukan kepalang. Aku pun duduk lemas di kursi ku setelah sholat duha. Nisa meminta ku untuk menemaninya keluar kelas, ku pikir ide bagus juga keluar sebentar untuk menghirup udara segar, saat melangkahkan kaki keluar, Nisa menunjuk satu sosok perempuan yang membuat ku terlonjak bahagia, sosok yang ku harapkan ada di hari bahagia ku itu. "Hanaaaaaaaaa" aku hanya bisa berteriak dan berlari memeluknya saat melihatnya tersenyum usil. Hana membalas pelukkanku dan tertawa puas telah mengerjaiku, aku gemas dengan kejailannya, huhu tangis haru keluar terus menerus.
Sorenya : aku bersiap dan berdandan ala diriku, tak sabar menunggu kehadiran mereka, biarpun ada beberapa yang nyasar saat menuju rumahku, tapi mereka tetap hadir, dan acara pun dimulai, dan lagi lagi aku terlonjak bahagia mendapati Annes hadir walau agak telat hihi senangnyaaaa. hampir lengkap rasanya jikalau diah dan bunga juga hadir tapi yasudahlah begini saja juga sudah memuaskan hati.
Thanks to: Allah for give me special moment in my special day.

Terimakasih buat mami papi yang udah mau capek capek nyiapin syukuran kecil kecilan buat aku hihi makasih yah kado BB nya, teteh sayang kalian.
Terimakasih buat Annes, Hana, Acil, Khansa, Mira, Poppy, Devi, Ardian, Utha, Atep, Farhan, Ravi, Ucup, Billi, para om dan tante yang udah mau hadir di acara ku, makasih juga kado kadonya, aku sukaaaaaaa banget.

Terimakasih buat eyang yang udah mau bikinin kue, dan mba Mus yang mau bantu bantu.
Terimakasih juga buat para followers @Dinaninunenot yang setia nemenin aku hihi makasih ucapannya, yang di facebook juga makasih.
Dan gak ketinggalan buat kamu kamu yang udah mau jadi pembaca setia blog aku, makasiiiih banyak, sayang kalian semuuuaaa mmmuuuaaaahhhh love you ({})

Dear Diah Ayu Permata Sari
Dear kamu, sahabat dikala suka mau pun duka, disaat lemah dan tekanan
menimpa, kamu yang berparas tidak merona tetapi berkilau dikala semua
begitu gelap dan sesak. Bagaimana keadaanmu dikota yang tidak terlalu
besar itu? Apa kamu baik baik saja? Apa kamu bahagia? Begitu banyak
pertanyaan yang ingin ku lontarkan ketika mendapat kabar yang tidak
mengenakkan tentang dirimu. Kekhawatiran seringkali hinggap walau sedang
dalam aktivitas yang membuat hati enggan memikirkan hal yg menyedihkan.
Ingin rasanya aku menyusuri jalanan untuk menuju tempatmu berada lalu
menarik tanganmu dan membawamu dalam dekapan hangat yang selalu ku
rasakan disekelilingku, ingin rasanya mendengar setiap keluh kesahmu
kawan, ingin merasakan kesedihan yang hinggap terlalu mencekam dihari
indahmu.
Terlalu berat menjadi dirimu, mungkin aku tidak akan sanggup menjadi yang kuat, menjadi kau yang tahan akan setiap cobaan, tak bisakah kau menuntut kerja keras yang selama ini menjadi hak mu? Kenapa kau terlalu pasrah? Kenapa kau selalu berkata bahwa ini adalah jalanmu, padahal aku tahu kau sedang menutup tangismu? Dapatkah aku menjadi penyemangatmu? Bisakah aku berganti posisi denganmu untuk menjadi dirimu yang selalu mendorongku berjuang menghadapi pahitnya kenyataan?
Ingin ku robohkan dinding masalahmu, ingin ku pecah kenyataan kejam yang menghalang mimpimu, tunggu aku, aku akan menjemputmu sebagai pelangi agar kau dapat menyebranginya dan kembali bersama kami orang orang yang menyayangimu, bersabarlah, bertahanlah, jaga dirimu baik baik, kami selalu mendoakanmu, jangan pernah teteskan air mata itu, dan hati hati dalam setiap langkahmu.
Terlalu berat menjadi dirimu, mungkin aku tidak akan sanggup menjadi yang kuat, menjadi kau yang tahan akan setiap cobaan, tak bisakah kau menuntut kerja keras yang selama ini menjadi hak mu? Kenapa kau terlalu pasrah? Kenapa kau selalu berkata bahwa ini adalah jalanmu, padahal aku tahu kau sedang menutup tangismu? Dapatkah aku menjadi penyemangatmu? Bisakah aku berganti posisi denganmu untuk menjadi dirimu yang selalu mendorongku berjuang menghadapi pahitnya kenyataan?
Ingin ku robohkan dinding masalahmu, ingin ku pecah kenyataan kejam yang menghalang mimpimu, tunggu aku, aku akan menjemputmu sebagai pelangi agar kau dapat menyebranginya dan kembali bersama kami orang orang yang menyayangimu, bersabarlah, bertahanlah, jaga dirimu baik baik, kami selalu mendoakanmu, jangan pernah teteskan air mata itu, dan hati hati dalam setiap langkahmu.
Umi, kawanmu tersayang
Bekasi, 7 Agusutus 2012
Kamis, 07 Juni 2012
Antara Ada dan Tiada
Pagi ini seperti
hari-hari biasanya, riuh rendah. Ku tatap gedung sekolah baru ku, ku pandangi
sekitarnya, biar pun tak semenarik sekolah lama ku, tapi ku harap sekolah ini
akan memberikan kesan yang baik kedepannya.
Pagi ini aku
memasuki semester awal kelas 11 SMA, aku berpenampilan segar sekali, dengan
rambut bergaya ala boyband korea, diiringi aroma fresh dari parfume yang ku
pakai. Sesekali aku menyapa teman-teman baru ku yang kebetulan berpapasan
dengan ku, memperkenalkan diri, basa-basi sebentar, tersenyum saat menutup
pembicaraan, lalu berjalan kembali.
Aku mencari kelas dimana aku akan menuntut ilmu disana, ya
kelas 11 IPA 1, letaknya berada dilantai dua. Saat aku memasuki
kelas, ternyata kelas masih dalam keadaan kosong, berbeda dengan sekolah lama
ku yang biasanya jam 06.00 pagi pasti sudah ramai. Aku malas sekali untuk masuk
dan duduk dikelas karena keadaan masih hening, aku memutuskan untuk keluar dan
duduk dikursi balkon didepan kelas sambil memandangi langit biru .
Saat aku sedang asik memandang langit, tiba-tiba pandangan ku
teralihkan ke bawah, ada seorang gadis manis sedang tertawa terbahak sehingga
perhatian ku tertuju padanya, dan aku pun berkata, “ waw, mahkluk yang indah !
”. senyumnya mengalihkan segalanya, aku memandangnya hingga tak berkedip,
sampai akhirnya ia hilang karena berlari dikejar temannya.
Sesaat aku terdiam sejenak dan berfikir siapa gadis itu,
tiba-tiba terdengar sebuah alunan musik dari gesekan biola seseorang, aku
mencari asal suara itu, kemudian aku sudah berada di gedung tua lama yang
terletak di belakang gedung baru. Dengan rasa takut yang bercampur dengan rasa
penasaran, akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk ke dalam, ku lihat
sekeliling ruangan, aku baru sadar gedung ini memang terlihat tua dibagian
luar, tapi ternyata dibagian dalamnya masih layak untuk dipakai. Ku buang jauh
fikiran itu dan terus mencari suara indah itu, hingga akhirnya aku sampai didepan
ruangan musik yang berada disudut koridor berdebu ini. Ku buka daun pintu
secara perlahan, dan aku melihat sesosok gadis manis yang sedang memainkan
biolanya dengan mata terpejam, aku memperhatikannya dari ujung rambut hingga
ujung kaki, sepertinya dia anak sekolah ini juga, karena aku melihat ia memakai
seragam yang sama seperti ku. Kembali ku mendengarnya memainkan biola, beberapa
detik kemudian musik itu berhenti, aku pun spontan bertepuk tangan atas
penampilannya yang memukau. Lalu dia berkata “siapa kamu ?, kenapa ada disini ?”
dengan wajah tanpa ekspresi. “aku Syahrezazuardi, kamu bisa memanggilku Reza.
Aku ada disini karena mendengar alunan suara dari biola mu” kata ku menjawab pertanyaannya
satu persatu. “kamu siapa ? Kenapa bermain biola digedung lama?” lanjut ku
bertanya tak mau kalah. Sayangnya sebelum pertanyaan ku dijawab olehnya, bel
sekolah berbunyi. Aku langsung ingin berlari, tapi aku menoleh kepada gadis
itu, dan mengajaknya agar kembali ke gedung baru bersama ku. “duluan saja, aku
ga akan terlambat kok” katanya dengan senyum tipis dibibirnya. Aku tersenyum
juga dan memasang ancang-ancang untuk berlari secepat mungkin, aku tak ingin
terlambat dihari pertama ku sekolah.
oo0oo
Aku berlari secepat mungkin mengarah ke kelas, tapi sialnya
aku terlihat oleh salah satu guru piket yang bertugas, aku dipanggilnya dan
ditanya macam-macam, “dari mana kamu ? Kenapa bel sudah berbunyi kau masih
berkeliaran diluar kelas ? Siapa nama mu ? Kamu Kelas berapa ?”. “maaf, saya
murid baru bu, nama saya Syahrezazuardi, saya dari tadi mencari kelas 11 IPA 1
tapi tidak ketemu, makanya saya masih diluar kelas,” jawab ku sedikit berdusta.
“oh, kamu murid baru, kelas 11 IPA 1 berada dilantai dua, karena kamu murid
baru, kamu saya bebaskan dari denda atau pun hukuman, tapi lain kali jangan
diulangi ya,” Katanya dengan suara agak sedikit melunak dari pada sebelumnya. “Iya
bu, saya janji tidak akan terlambat lagi,” kata ku berlaga polos. “yasudah,
silakan masuk kelas”, perintahnya. Aku pun berlari menuju kelas ku.
Sesampainya dikelas, ku lihat kelas sudah ramai, ku jelaskan
alasan ku terlambat pada guru. Karena aku anak baru, dia menyuruhku untuk memperkenalkan
diri didepan kelas. “hai, nama saya Syahrezazuardi, kalian bisa memanggil saya
Reza, saya pindahan dari sekolah negri di Bandung, dan saya harap teman-teman
bisa memberi bantuan”, kata ku bersikap
ramah. Tapi, aku terkejut saat melihat ditengah banyaknya murid didalam kelas,
ada dua mahkluk indah yang kutemui hari ini duduk manis disana, tak ku sangka
aku bisa sekelas dengan keduanya. Tetapi ada sesuatu yang aneh bersarang
difikiran ku, Aku bingung dan setengah tak percaya, kenapa gadis biola itu
sudah ada didalam kelas? padahal tadi aku duluan yang kembali ke gedung baru,
dan kenapa dia tidak tertangkap guru piket yang bertugas?, hah banyak sekali
pertanyaan ku yang ingin ku dengar jawabannya dari mulutnya sendiri.
Ku pilih tempat duduk yang pas untuk ku, ku lihat masih ada
banyak tempat kosong, termasuk dengan kedua gadis itu, tapi berhubung aku masih
penasaran terhadap si gadis biola, ku putuskan duduk bersamanya. Saat ku duduki
kursi, ada seperti hawa lain, tapi hawa itu membuat hati tenang. Ku buang
fikiran negatif itu dan mendengar sang guru mengabsen muridnya satu-persatu.
Aku menunggu nama gadis manis itu disebut oleh sang guru, dan saat guru itu
memanggil nama ‘Putri Oxcel Visca’ gadis itu mengangkat tangan kanannya, oh, namanya Putri kata ku dalam hati.
Setelah semua nama dipanggil oleh guru termasuk nama ku, sang
guru bertanya, “apa ada yang belum terpanggil?“. Aku ingin langsung mengangkat
tangan, karena aku merasa ada yang belum terabsen, tetapi tangan ku ditahan
oleh si empunya nama. Ku tengok orang yang menahan tangan ku disamping, lalu
aku berbisik padanya, “hei, bukannya nama mu belum terabsen ?”. “biarkan saja,
semua guru sepertinya marah pada ku,“ kata si gadis biola. “hah? Marah? Kenapa
mereka marah sama kamu ?,“ Tanya ku penasaran. “aku salah satu siswi yang tahun
ini tidak naik kelas, maka dari itu semua guru marah pada ku, karena aku harus
merepotkan mereka kembali, makanya aku gak diabsen”, jawabnya cepat. “oh
begitu, kalau boleh tau, nama kamu siapa?“ tanya ku. “nama ku Sasya Myqwen
Agatha, kamu bisa memanggil ku Chacha,“ jawabnya. Ku Tanya kembali pertanyaanku
saat di gedung lama, “kenapa tadi kamu bermain biola di gedung lama ?“. “karena
di gedung itulah aku bisa merasakan kesunyian yang alami, dan aku bisa merasakan
semua nada menyatu dengan ku“. Aku mengangguk pertanda sudah puas atas
jawabannya.
Ku palingkan tatapan ku ke depan kelas, bukan untuk
memperhatikan sang guru disana, melainkan untuk melihat gadis manis berkulit
putih yang kini senyumnya tak terlihat karena ia pun mengahadap kedepan, aku
hanya dapat memperhatikan punggungnya, itu pun dengan jarak yang jauh. “kamu
menyukainya ?“ tiba-tiba Chacha bertanya. “ya, hanya laki-laki bodoh yang tidak
menyukai gadis semanisnya,“ aku ku. “namanya Putri Oxcel Visca, lebih sering
dipanggil Uthi, dia terkenal dikalangan kakak kelas dan guru karena karena
hebat dibidang apa pun, dan dia juga terkenal dikalangan anak laki-laki jahil
yang hanya ingin memanfaatkannya, karena dia adalah keponakan kesayangan Kepsek
dan cucu tunggal pemilik yayasan sekolah ini, jadi kalau kamu suka dengannya,
yah harus siap menerima banyak saingan,” katanya menjelaskan. “waduh, putus asa
duluan aku,” jawabku menciut. “kamu pasti bisa kok, jangan pesimis, tapi
optimis, kamu bisa pasti mendapatkannya,” katanya menyemangati ku. “aku senang
apabila mendapatkannya, tapi hanya bisa kenal dengannya saja, itu sudah cukup
untuk ku,” jawab ku.
Tak terasa, bel tanda waktu istirahat berbunyi, aku ingin
sekali ke kantin bersama yang lain, tetapi aku lebih memilih mencatat pelajaran
yang tadi tak sempat ku dengar karena sibuk memperhatikan Uthi.
“kamu gak ke kantin cha
?” Tanya ku ke Chacha. “gak ah, capek harus naik turun tangga, lagi pula aku
membawa bekal dari rumah, nih kamu mau ?” jawabnya sambil menawarkan bekalnya.
“oh iya, terimakasih,” kata ku sembari mengambil sepotong roti ditempat
makannya. “loh, kamu sendiri kenapa gak ke ke kantin ?” tanyanya tak mau kalah.
“aku masih mencatat pelajaran yang tadi masuk kuping kiri keluar kuping kanan
hehehe,” jawab ku bercanda. “haha ada-ada saja kamu za, mau mencatat atau mau
lihat Uthi yang juga memang gak ke kantin ?” ledeknya. “hehehe dua-duanya Cha,”
jawab ku malu. Kami pun tertawa bersama.
“hai Uthi, sendirian aja nih ?” tiba-tiba ada salah satu kakak
kelas yang entah datang dari mana menggoda Uthi, aku yang melihatnya memasang
wajah tak suka atas perlakuan sang kakak yang genit. Uthi menghindar tanda
memang tak ingin diganggu olehnya, tapi si kakak masih terus menggoda tak mau
menyerah.
“gak panas liat Uthi digangguin cowo ?” Chacha mulai nyeletuk.
“iya nih cha, aku gak tau harus gimana,” aku mulai putus asa. “yah lakuin apa
yang emang kamu mau lakuinlah za,” katanya mengingatkan. Aku pun beranjak dari
kursi ku menghampiri ke duanya, dan membuat sang kakak genit menjauh dari Uthi.
“maaf kak kalau Uthi nya gak mau jangan dipaksa,” kata ku berlaga tegas. “eh
kamu anak ingusan, kamu siapa ? kamu gak tau siapa aku, murid baru saja sudah
berani melawan kakak kelas”. “maaf lagi kak, tapi saya tidak takut terhadap
kakak, saya menghormati kakak, tapi saya harap kakak bisa menghargai kami yang
adik kelas,” aku mulai mengelurkan keberanian ku. “berani sekali kamu
menasehati ku ! belum pernah ku pukul ya kamu,” suasana semakin memanas. “saya
rasa senioritas sudah gak zaman kak, dari pada adu otot mending adu otak kak,”
saran ku. “sini kamu ! ku beri kamu pelajaran, berani sekali kamu berbicara
seenaknya,” katanya marah sambil mulai melayangkan sebuah tinjuan dari kepalan
tangannya. Mata ku terpejam bersiap menerima tinjuan dari sang kakak, ku dengar
suara Uthi yang terus berteriak ‘cukup’ atau ‘hentikan’ saat detik-detik
tinjuan itu melayang, dan saat sesenti lagi tinjuan itu datang, tangan sang
kakak ada yang menahan, saat ku buka mata, ternyata Chacha sudah berada
disamping ku untuk menahan tinjuan kasar si kakak. Aku tersenyum lebar kepada
Chacha, tanda terimakasih atas pertolongannya. Sang kakak kabur tiba-tiba dan
terus memegangi tangannya yang sepertinya kesakitan karena Chacha menahan
tangannya dengan kuat sekali. “kamu gak kenapa-napa kan thi ?” Tanya ku khawatir.
“oh iya, gak apa-apa kok, makasih yah emmm….” Uthi mengingat nama ku.
“Syahrezazuardi, R-e-z-a Reza,” kata ku mengingatkan. “haha maaf lupa, makasih
banyak yah Reza,” katanya sambil tersenyum manis. Huh aku bernafas lega, dan
bangga karena aku dapat mengeluarkan keberanian ku hari ini untuk Uthi.
Bel masuk berbunyi, tanda jam istirahat telah usai, kami pun
duduk seperti semula dan menunggu guru biologi datang untuk mengajar, kali ini
aku ingin fokus, karena tak ingin jam istirahat kedua harus mencatat lagi
seperti tadi, karena tak disangka perutku mulai kelaparan.
oo0oo
Sekarang waktu menunjukkan pukul 07.00 malam, ku sandarkan
semua penat dan lelah ku di ayunan yang berada di taman belakang rumah,
tiba-tiba hp ku bergetar dua kali, tanda bahwa ada sms yang masuk. Ku lihat
layarnya, nomornya tidak ku ketahui, ku buka perlahan isi smsnya, ternyata itu
sms dari Uthi.
Uthi : malam Reza, ini Uthi.
Aku : malam juga Uthi, ada apa ?
Uthi : aku sms karena ingin berterimakasih lagi atas kejadian
yang tadi siang, kalau gak ada kamu mungkin aku sudah habis termakan rayuan si
kakak yang tadi.
Aku : iya sama-sama Uthi, aku juga senang bisa membantu kamu.
Uthi : emm.. tapi aku masih merasa seperti ada hutang budi,
mau jalan gak hari minggu ? aku traktir deh, mau yaa, biar kita impas.
Aku : sebenernya sih gak usah, tapi yah kalau kamu maksa,
yasudah deh aku mau.
Uthi : oke, sekali lagi makasih ya Reza, good night.
Aku : night too.
Aku senang bukan main, aku berteriak kegirangan, tak ku sangka
optimis ku membuahkan hasil, dan ini berkat Chacha, tak sabar aku menunggu esok
hari, ingin ku ceritakan semuanya ke Chacha, dia juga pasti senang
mendengarnya.
oo0oo
Pagi ini aku bangun lebih awal dari pada kemarin, tak sabar
aku ingin bertemu dan menceritakkan semua kepada Chacha, tapi semua sia-sia
saat aku mengetahui bahwa Chacha hari ini tidak masuk sekolah, dan itu
berlanjut hingga seminggu kemudian. Padahal aku ingin menceritakan kegirangan
ku atas Uthi. Aku penasaran, ada apa dengan Chacha ? kenapa tak ada guru yang
bertanya tentang dirinya ?.
Aku berinisiatif untuk bertanya kepada wali kelas yang berada di kantor. “permisi bu,” kata ku
sopan. “iya Reza, ada apa ?”. “maaf bu, saya mau tanya, kenapa yah sudah
seminggu ini Chacha tidak masuk sekolah ?”
tanya ku. “hah ? siapa za ? Chacha ? ibu gak kenal sama Chacha za”. “oh,
maaf bu, maksud saya, Sasya Myqwen Agatha,” jawab ku memperjelas. “Sasya ? ibu
gak pernah merasa punya murid bernama Sasya dikelas kita,” katanya bingung. “oh
yasudah bu makasih, permisi,” kata ku beranjak pergi. Aku bingung dan tak
percaya karena hampir semua guru yang ku tanya tak ada satu pun yang pernah
mengenal, melihat, bertemu, atau mengetahui siapa itu Sasya Myqwen Agatha.
“kamu lagi nyari siapa za ? kok kayanya bingung banget dari
tadi,” tanya Uthi. “aku mencari Chacha, thi, teman sekelas kita,” jawab ku
mulai pasrah. “hah ? Chacha ? teman yang mana yah za ? anak baru ya ? kok aku
gak tahu,” katanya. “masa kamu gak tahu thi ? itu loh yang waktu itu ngebantu
aku nolongin kamu dari si kakak genit,” jelas ku. “loh ? bukannya waktu itu
kamu mengahadapinya sendirian yah ? aku gak lihat kamu dibantu siapa pun za”. “kamu
lihatkan waktu itu si kakaknya tiba-tiba pergi sambil megangin tangannya, itu
karena hantaman dari tangan Chacha, thi”. “iya za aku melihatnya, tapi sungguh
aku tak melihat siapa pun dikelas waktu itu kecuali kita bertiga,” uthi
mempertegas. “masa kamu gak lihat thi, itu loh yang awal masuk duduk bersama
ku,” tambahku. “Syahrezazuardi, dari awal masuk kamu duduk sendirian !” bentak
Uthi. Aku kaget tak percaya, siapa Chacha sebenarnya ? “aku gak percaya thi,
aku yakin Chacha itu ada,” kata ku tak mau kalah. Aku berlari ke tempat dimana
aku pasti menemukan Chacha. “mau kemana kamu za ?” Tanya Uthi. “mau ke gedung
lama dibelakang sekolah,” jawab ku sambil terus berlari.
Sesampainya di gedung lama, aku terus-menerus berteriak
memanggil nama Chacha, tapi hasilnya nihil, tak ada satu pun jawaban dari setiap
panggilan ku. Ku kelilingi seluruh area gedung lama, tapi tetap saja aku tak
bisa menemukannya. “kamu mencari neng Sasya ya de ?” tiba-tiba ada seorang
kakek tua yang menepuk punggung ku dari belakang, aku kaget bukan main, hingga
lidah ku berdarah karena tergigit. “iya kek saya mencari Sasya, apa kakek kenal
dengannya ?”. “yah saya kenal dengannya,” jawabnya singkat. “dimana kek dia
sekarang ? apa dia baik-baik saja ?” Tanya ku panik. “tenanglah sebentar anak
muda, mari kita duduk dulu,” katanya sambil mempersilakan aku duduk disebuah
batang pohon yang sudah ditebang.
“sekitar 15 tahun yang
lalu, sekolah ini begitu indah dan sangat enak untuk dipandang, saya hanya
seorang tukang kebun disekolah ini, dulu sekolah ini banyak yang meminati,
banyak anak orang kaya yang menyekolahkan anaknya disini, termasuk seorang
gadis bernama Sasya Myqwen Agatha, yang biasa dipanggil oleh saya neng Chacha,
dia gadis manis berdarah belanda-indonesia yang memulai segalanya dengan alunan
musik, alat musik yang dikuasainya adalah biola, dia ramah sekali terhadap
siapa pun termasuk ke saya yang hanya tukang kebun. Tapi kejadian tragedi
kebakaran diruang music sekolah ini membuat sosok ramah itu menghilang dari
pandangan saya untuk selamanya,” kata si kakek bercerita. “maksud kakek, Chacha
sudah…” kalimat ku menggantung tak percaya. “iya nak, neng Chacha sudah tiada
lagi, dia sudah tenang di alamnya.” tidak mungkin kek, kemarin saya bertemu
dengannya, dia seperti biasa, ramah, cantik, dan terlihat, dia masih ada kek !”
aku menangis tak percaya, sang kakek pergi meninggalkanku sendiri. Aku tak
percaya semua yang dikatakan sang kakek. Tetapi aku pun tak dapat memaksakan
kehendakNya, mungkin Chacha hadir hanya ingin sekedar membantu ku untuk
mengeluarkan semua rasa optimis ku, dan aku berdoa agar Chacha tenang di alam
sana.
The
End
Sabtu, 02 Juni 2012
3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 1 Juli 2010 dengan disutradarai oleh Benni
Setiawanyang dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Laura Basuki,
dan Arumi Bachsin.
Film
ini diangkat dari dua novel karangan Ben Sohib yang berjudul Da Peci Code dan Rosid dan Delia. Sementara
film ini mengangkat tema mengenai perbedaan agama dan bagaimana setiap sosok
dapat menyikapi perbedaan ini.
Sinopsis :
Seorang pemuda muslim. Seorang gadis katolik. Will they live happily ever after?
Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan.
Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya.
Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta Rosid dan Delia begitu kuat, tapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Berhasilkah mereka bersatu dalam ikatan perkawinan? Memang nasib cinta tak ada seorang pun yang tahu.
Oke, gua lagi lagi ngeposting tentang film cengeng, ketauan deh kalo gue suka film film melankolis hihi. Nah film ini emang hampir mirip sama film Cin(T)a yang gua posting sebelumnya, yah gak jauh jauh dari soal cinta perbedaan agama. tapi film ini pasti ada kelebihannya, seperti adanya masukkan puisi puisi dari kakek WS Rendra yang kereeeen banget, dan di film ini lebih mendalam dengan cerita yang lebih dewasa dan lebih berfikir untuk masa depan.
Dialog :
Rosyid : Apa bener Bi, Allah SWT melarang pernikahan beda agama?
Abah Mahdi : Nah, Rosyid tuhannya siapa?
Rosyid : Allah
Abah Mahdi : Agama Rosyid?
Rosyid : Ya islam
Abah Mahdi : Islam, kalo laki-lakinya muslim ada yang diperbolehin. Ada juga yang ga dibolehin. Tapi kalo laki-lakinya non-muslim, banyak yang ga bolehin. Nah, Rosyid apa uda paham bener agama Rosyid, tuhan Rosyid? Jangankan Rosyid, Abi yang sudah seumuran begini juga ga berani jawab, Syid. Abi terus mencari, belajar memperbaiki diri karena masya Allah, Syid, kita nih belum ada seujung kukunya menjalani perintah agama kita dengan benar. Maksud Abi, Syid, kalo Rosyid belum paham bener jangan dulu sok pintar, sok tau, atau buat kesimpulan sendiri tentang agama kita.
Rosyid : Harusnya Abah dengar ini, kadang-kadang Abah suka sok tau
Abah Mahdi : Sama dengan Rosyid. Rosyid tadi yakin banget kalo nikah beda agama itu dilarang. Rosyid pikirin, Syid. Bukan cuma dari segi agama, dari aspek lain juga. Rosyid pikirin dengan mata batin Rosyid, istikhoroh kalo perlu karena yang bakal Rosyid jalanin ini ga main-main. Yang seagama aja berat, apalagi beda.
![]() |
Adegan terakhir ketika Delia ingin sebuah kepastian dari Rosyid mengenai hubungan mereka yang berbeda "dunia". Di sebuah teater.... |
- Rosyid: Kita memang tidak punya jawaban yang pasti, karena setiap orang beda pendapat dan juga keyakinan.
- Delia: Jadi....
- Rosyid: Jadi yaa...kita harus berani mengambil keputusan walaupun kita tidak punya jawaban yang pasti.atau kita akhiri, dua-duanya memang tidak ada yang jelas buat kita.
- Delia: Sebenernya kita masih bisa terus sama-sama ya?! tapi pasti banyak yang terluka, buat apa kita bahagia kalau banyak yang nangis? ...... Kamu dulu pernah bilang, jodoh itu Tuhan yang ngatur, tapi kita tak akan pernah tahu kehidupan kita dengan seseorang itu.
- Rosyid: Kita lihat saja nanti. ( Delia tertawa )
- Delia: Sekarang aku setuju dengan kalimat Kita Lihat Aja Nanti, tapi Sid, kita bakal ketemu lagi kan? mungkin nanti di surga.
- Delia dan Rosyid: Kita lihat saja nanti ( tertawa bersama )
- ( kemudian keduanya menari bersama )
![]() |
See? mereka sama-sama mensyukuri nikmatNya, tetapi dengan cara yang berbeda. |
Emm.. film ga lengkap kayanya kalo ga ada pendukung, terutama dari sountracknya, semua soundtrack di film ini bagus bagus deh, tapi ada satu yang gua sukaa banget, judulnya sama kaya judul filmnya, yups bener, 3 hati 2 dunia 1 cinta, penyanyinya Ghaury. secara kalimat, nada, mau pun kualitas suara, yang denger lagu ini pasti langsung terhenyuh apa lagi yang emang punya hubungan beda agama dengan pasangan atau yang suka lagu cengeng hihi. mau tau? ini dia liriknya.
Ghaury : 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
Indah saat bersama
Tepiskan semua rasa
Cinta ini tak pernah mengerti
[*]
Cinta hempaskan sayapmu
Bawa aku terbang jauh
Lewati dua dunia
[**]
Cinta pegang semua rasa
Lengkapkanlah mimpi hati
Jalani satu cinta kita
Senyum hangat manjamu
Luluhkan dingin hatiku
Cinta ini tiga hati
Kembali ke [*][**] 2x
Mungkin kita tak akan bisa
Selamanya bersama
Kita harus mengerti
Cinta..
Tiga hati dua dunia satu cinta
Tiga hati dua dunia satu cinta.
Tepiskan semua rasa
Cinta ini tak pernah mengerti
[*]
Cinta hempaskan sayapmu
Bawa aku terbang jauh
Lewati dua dunia
[**]
Cinta pegang semua rasa
Lengkapkanlah mimpi hati
Jalani satu cinta kita
Senyum hangat manjamu
Luluhkan dingin hatiku
Cinta ini tiga hati
Kembali ke [*][**] 2x
Mungkin kita tak akan bisa
Selamanya bersama
Kita harus mengerti
Cinta..
Tiga hati dua dunia satu cinta
Tiga hati dua dunia satu cinta.
Syudaaaah baca? yang udah nonton pasti mau nonton lagi hihi, buat yang belom nonton, yah nonton secepatnya, oh ya kalo ga salah ada yah versi sinetronnya gitu? emm gua saranin sih mending nonton filmnya aja, soalnya pasti lebih dapet dari pada nonton cerita yang kepotong potong, kalo bisa beli film yang original yah, kan kita cinta film Indonesia, yah buktiin dong dengan ga beli film bajakkan hehe.
Inilah Kami, Tuhan
Tidak penting bahwa kami memahami semangat batin kata-kata
Akar permasalahanya adalah kata-kata itu sendiri dan kami mamahami itu.
Di atas segalanya...
Semua orang mengakui keesaan Mu Tuhan
Bahwa Kau sang pencipta dan pemelihara
Bahwa Kau mengatur segalanya dan kepadaMu segala sesuatu kembali
Bahwa Kau akan memberikan pahala dan pengampun.
Tuhan, Kau memang satu, hanya saja kami menyebut dengan nama berbeda
Tuhan, Kau hanya satu, tetapi dengan cara berbeda kami menyembahMu
Al-qur'an ditangan ku, Alkitab ditangan nya
aku bersujud, dia melipat kedua tangan
apa salah kami?
mengapa norma itu ada di dunia ini?
apa kah kami juga harus mematuhinya?
ya Tuhan, aku mensyukuri semua jalanmu.
aku : Tuhan kekasih ku sedang berada di gereja, Kau tahu? dia pun juga mencintaiMu, sama seperti aku, meskipun tempat ibadahnya berbeda dengan tempat ibadahku.
kamu : lindungi kekasih ku yang sedang berada di masjid Tuhan, percayalah dia juga mencintaiMu, dia hanya menyebut namaMu dengan sebutan yang berbeda.
Kisah cinta yang tak menyatu,
kamar dingin, 020612
Cin(T)a GOD is a director
a.jpg)
Sinopsis :
Cina (Sunny Soon), adalah mahasiswa baru 18 tahun beretnis Batak Cina. Cina tumbuh menjadi seorang remaja yang lugu karena tidak pernah mengalami kegagalan, tapi ia yakin bisa mewujudkan impiannya dengan modal tekad yang kuat. Annisa (Saira Jihan), mahasiswi muslimah 24 tahun beretnis Jawa yang kuliahnya terhambat oleh kariernya di industri perfilman. Ketenaran dan kecantikan membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat dengan jari bermuka sedih. Hingga satu hari ketika ada jari lain datang sehingga Annisa tidak lagi kesepian. Tuhan adalah karakter yang paling tidak bisa ditebak. Setiap orang mencoba untuk mendeskripsikan-Nya. Setiap orang merasa mereka mengenal-Nya. Setiap kesenian mencoba untuk menggambarkan-Nya, tapi tidak ada yang benar-benar seperti-Nya. Tuhan mencintai Cina dan Annisa, tapi Cina dan Annisa tidak dapat saling mencintai karena mereka menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda.
so, buat gua film ini kereeeen banget, apa lagi kalo ditonton berulang kali, karena film ini menggunakan kalimat yang sederhana yang mudah banget buat dicerna, tambah keren lagi karena setiap kalimatnya mengandung makna tersendiri :)
Dialog :
A : Tega banget ya bokap lo, udah tau muka lo Cina, masih dikasih nama Cina.
C : Tega kali bokap kau, udah tau muka kau perempuan, masih dikasih nama perempuan.
A : kenapa Allah nyiptain kita beda-beda kalu DIA cuma mau disembah dengan satu cara?
C : makanya Allah nyiptain cinta, biar yang beda-beda bisa nyatu.
A : gak guna deh lo gombalin gue, gak mau gue sama lo.
C : kau cantik aku ganteng, kau yatim aku piatu, kau bego aku pinter.
A : kau kristen, aku islam.
C : exactly, entar kita bisa jadi display di taman mini, kita jadi simbol kerukunan umat beragama, kau kan belum pernah main film beda agama, atau kau pindah kristen aja nis.
A : yakin lo masih mau sama gue? Tuhan gue aja berani gue khianatin, apa lagi lo entar.
Quotes :
Arsitek tuh suka berasa Tuhan. Berasa paling tau rancangan terbaik buat manusia. Yang paling tau yg terbaik ya yang ngejalanin sendiri – Annisa
Kawin tuh seharusnya Ibadah – Cina
Kalo istriku, harus lebih cinta Tuhan aku daripada aku – Cina
Kalo aku Tuhan, kau pasti aku masukkan surga – Cina
Cuma aku dan Tuhan yang bisa cinta ama kau – Cina
Kau suruh aku masuk Islam pun aku mau – Cina
nah, udah baca kan? keren kan? yang belum nonton buruan dicari filmnya, kalo bisa jangan yang bajakan yah hihi.
Jumat, 01 Juni 2012
Dunia Lain
Merasuk ke dalam sukma dan raga
di kala sunyi sepi menghampiri
menjelma menjadi ketakutan pada sekujur tubuh
merusak otak dengan hal yang berlawanan
membuat seluruh sistem berkerja dengan negatif.
Matikan hati tumbuhkan jiwa
menyatu mengalir dengan gapaian gelap
merenggut cakrawala umat manusia
dalam dunia lain
antara ada dan tiada.
Terlepas dari dunia nyata.
Sekolah tercinta, 240512
Rindu
mengikis hampa dengan alunan nada minor
menyapu gelisah, melilitkan kepercayaan.
menyia-nyiakan kebersamaan takkan kulakukan
dengan kesengajaan yang mendramatisir keadaan.
ku pejamkan mata, berharap bayangmu menyapa.
suara mu menderu hebat di telinga ku
seakan kau nyata kini di sampingku
memaksaku untuk mebelalakkan kembali
kedua kelopak mata ku,
menyadarkan ku bahwa kau memang
tak berada disampingku, tapi ...
kau ada di hati ini.
bersandar dengan tatapan manis
yang membuatku tak dapat berkedip.
sungguh menenangkan hati ini.
Merindukan sang pujaan hati lagi.
Kasur empuk, Tengah malam
310512
Bodohnya Pasukan Fikiran
lolongan panjang tersandung kalimat syahdu
menggulung permadani berlapis emas
mensyukuri semua yang terjadi
kemarin, hari ini, dan esok,
memandang jauh dihamparan langit luas.
ada saatnya kita tidak bisa berbuat apa-apa
menanti suatu keindahan pada waktunya
tidak ada yang bisa menghentikan musikku
tidak lain dan tidak bukan dalam kehidupanku.
bodohnya semua pasukan fikiran otak,
menyatu, lalu menarik kesimpulan
bahwa tetesan darah dapat mengakhiri
semua persoalan yang terjadi.
tak tahu kah wahai kebimbangan?
dosa besarlah yang akan kau hadapi.
Mencoba berfikir dewasa.
Kasur empuk 300512
Minggu, 20 Mei 2012
Memahami Kau
Rasa marah di sela oleh rasa rindu
bercampur menjadi satu
ketika aku menunggu kau menyapa.
pendirianmu begitu kuat,
tak terkalahkan bagai serangkai lidi yang sulit di patahkan,
terutama ketika semua menyangkut hal-hal
yang kau sukai, cintai, dan sayangi.
cemburu ini hadir mengetuk pintu hati
ketika aku sadar bahwa bukan aku
satu-satunya yang kau miliki.
yah ... benar, kau masih memiliki mereka
yang sangat membutuhkan kehadiran mu.
tapi ... terkalahkan pikiran ini
karena kau telah meyakinkan ku
dengan kalimat manis yang menenangkan hati
"aku tidak hanya sekedar sayang kamu, tapi aku sangat mencintai kamu"
Menunggu sang pujaan hati
selesai latihan paskibra,
mengerti apa yang ia sukai.
Kamar tercinta, 100512
Sahabat Jungkat-Jungkit
Pertemuan itu datang tak terduga
bukan untuk kali pertama aku merasakan ini
memiliki kesempatan untuk mendapat sebuah sandaran
di kala sedu dan sedan, di saat suka mau pun duka.
kau tetap menyemangati ku
dan berkata semua baik-baik saja
tak putus-putusnya yakin aku bisa menggapai
apa pun yang ku inginkan,
disaat yang lainnya benar-benar meragukan kemampuan ku.
kau membuat ku merasa sangat berarti.
Di saat sifat kekanakkan ku merasuk,
sifat dewasamu lah yang mengimbanginya.
seperti permainan jungkat-jungkit di taman kanak-kanak,
di satu sisi ada kau, dan di sisi lain ada aku.
rasanya ingin tersenyum manis saat mengingatnya.
tapi, terimakasih sobat,
kau ada dan nyata di hidup sementara ini.
Dua orang sahabat
yang dapat mendewasakan diri.
Kamar tercinta.
Kenyang abis buka puasa 100512
Langganan:
Postingan (Atom)